Dengan kematian Louis XIV dan penobatan dari Louis XV pada tahun 1715,
gaya yang disebut “Rococo” mulai berkembang. Pada abad ini rococo dapat
diartikan pada gaya artistik umum yang melambangkan kebudayaan perancis
yang harmonis. Kebudayaan rococo melambangkan pencarian kesenangan
pribadi. Meskipun Perancis sudah dikenal sebagai pemimpin fashion semasa
pemerintahan Louis XIV, masa rococo mengkonfirmasikan reputasi Negara
sebagai pemimpin mode wanita tingkat dunia.
FASHION WANITA
Panniers atau lingkaran lebar yang dikenakan di bawah rok yang melebar menyamping dari
Untuk wanita, jiwa dasar dari mode rococo berakar dalam keanggunan, hiasan, elegan dan keroyalan. Gaya baru di awal abad delapan belas ada robe volante, atau gaun yang mengembang, diperoleh dari pakaian yang populer di akhir kekuasaan dari Louis XIV. Bagian yang menjadi karakteristik dari gaun wanita pada abad ini adalah korset dengan lipatan besar yang mengembang dari bahu ke bawah melebihi rok dalam (petticoat). Mengikuti robe volante, gaun wanita gaya rococo disebut robe `a la francaise, dan gaya ini digunakan sebagai gaun formal sampai saat revolusi. Pada masa itu, bagian dasar dari kostum wanita adalah jubah, rok dalam, dan pembentuk perut yang digunakan di bawah dada dan perut. Rok dalam dan pembentuk perut digunakan di atas korset yang akan membentuk bentuk tubuh.
Karena mode rococo melambangkan keanggunan, maka bahan yang digunakan untuk membuat busana rococo adalah bahan berkualitas tinggi seperti bahan sutera. Bahan sutera diproduksi di Lyons, Perancis, yang akan digunakan untuk fashion rococo. Mulai dari abad tujuh belas dan seterusnya, pemerintah perancis mendukung penggolongan bahan sutera di Lyons melalui perkembangan mesin tenun dan teknologi pewarnaan kain. Bahan sutera dari Perancis mendapatkan reputasi atas kualitas tinggi, dan menggantikan produk sutera Italia yang mendominasi selama abad sebelumnya.
FASHION PRIA
Selama abad 17, busana pria memiliki ciri khas seperti penuh warna dan memiliki banyak hiasan. Tetapi pada abad 18, mode busana pria lebih disederhanakan dan hiasannya berkurang. Habit `a la francaise, baju ala Perancis pada abad 18, terdiri dari jas yang ukurannya pas badan, rompi, celana pendek yang pas pada bagian lutut yang disebut breeches. Kaus putih pada bagian dalam, hiasan tambahan yang pada bagian leher, sepatu yang diseimir hingga mengkilap dan sepasang kaus kaki putih melegkapi busana pria.
Warna yang diambil dari biru merpati, bordiran, kancing yang dekoratif adalah bagian penting untuk pakaian pria dalam gaya rococo. Biasanya, jas dan rompi di borsir dengan benang emas, perak, benang berwarna, perhiasan yang berkelap kelip dan permata. Banyak toko bordir yang berlokasi di Paris selama periode ini. Baju untuk jaket atau rompi sering di bordir sebelum dijahit agar para pria dapat memilih terlebih dahulu motif favorit mereka, dan kemudian memesan potongan pakaian dan dijahit sesuai ukuran. “Anglomania”, bukti dalam kostum pria Perancis dari abad tujuh belas, berlanjut sampai pada abad delapan belas. Selama pertengahan abad delapan belas, versi Paris dari jas Inggris mulai muncul. Ini adalah jaket dengan kerah rebah, yang berstruktur dari bahan berwarna pudar. Jas berlanjut menjadi pakaian standar untuk busana pria di abad Sembilan belas, bersama dengan celana pantalon yang akan menggantikan celana yang banyak dipakai pada abad delapan belas.
- Kata Rococo berasal dari kombinasai kata Perancis rocaille, yang artinya batu, dan coquilles, yang artinya kerang.
- Keagungan, hiasan, elegan dan keroyalan.
- Abad yang dikenal sebagai abad pencerahan (Rakyat Perancis mengalami transformasi sosial politik yang epik; feodalisme, aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan oleh kelompok politik radikal sayap kiri, oleh massa di jalan-jalan, dan oleh masyarakat petani di perdesaan. Ide-ide lama yang berhubungan dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat, dan Gereja Katolik digulingkan secara tiba-tiba dan digantikan oleh prinsip-prinsip baru Liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
FASHION WANITA
Panniers atau lingkaran lebar yang dikenakan di bawah rok yang melebar menyamping dari
Untuk wanita, jiwa dasar dari mode rococo berakar dalam keanggunan, hiasan, elegan dan keroyalan. Gaya baru di awal abad delapan belas ada robe volante, atau gaun yang mengembang, diperoleh dari pakaian yang populer di akhir kekuasaan dari Louis XIV. Bagian yang menjadi karakteristik dari gaun wanita pada abad ini adalah korset dengan lipatan besar yang mengembang dari bahu ke bawah melebihi rok dalam (petticoat). Mengikuti robe volante, gaun wanita gaya rococo disebut robe `a la francaise, dan gaya ini digunakan sebagai gaun formal sampai saat revolusi. Pada masa itu, bagian dasar dari kostum wanita adalah jubah, rok dalam, dan pembentuk perut yang digunakan di bawah dada dan perut. Rok dalam dan pembentuk perut digunakan di atas korset yang akan membentuk bentuk tubuh.
Karena mode rococo melambangkan keanggunan, maka bahan yang digunakan untuk membuat busana rococo adalah bahan berkualitas tinggi seperti bahan sutera. Bahan sutera diproduksi di Lyons, Perancis, yang akan digunakan untuk fashion rococo. Mulai dari abad tujuh belas dan seterusnya, pemerintah perancis mendukung penggolongan bahan sutera di Lyons melalui perkembangan mesin tenun dan teknologi pewarnaan kain. Bahan sutera dari Perancis mendapatkan reputasi atas kualitas tinggi, dan menggantikan produk sutera Italia yang mendominasi selama abad sebelumnya.
FASHION PRIA
Selama abad 17, busana pria memiliki ciri khas seperti penuh warna dan memiliki banyak hiasan. Tetapi pada abad 18, mode busana pria lebih disederhanakan dan hiasannya berkurang. Habit `a la francaise, baju ala Perancis pada abad 18, terdiri dari jas yang ukurannya pas badan, rompi, celana pendek yang pas pada bagian lutut yang disebut breeches. Kaus putih pada bagian dalam, hiasan tambahan yang pada bagian leher, sepatu yang diseimir hingga mengkilap dan sepasang kaus kaki putih melegkapi busana pria.
Warna yang diambil dari biru merpati, bordiran, kancing yang dekoratif adalah bagian penting untuk pakaian pria dalam gaya rococo. Biasanya, jas dan rompi di borsir dengan benang emas, perak, benang berwarna, perhiasan yang berkelap kelip dan permata. Banyak toko bordir yang berlokasi di Paris selama periode ini. Baju untuk jaket atau rompi sering di bordir sebelum dijahit agar para pria dapat memilih terlebih dahulu motif favorit mereka, dan kemudian memesan potongan pakaian dan dijahit sesuai ukuran. “Anglomania”, bukti dalam kostum pria Perancis dari abad tujuh belas, berlanjut sampai pada abad delapan belas. Selama pertengahan abad delapan belas, versi Paris dari jas Inggris mulai muncul. Ini adalah jaket dengan kerah rebah, yang berstruktur dari bahan berwarna pudar. Jas berlanjut menjadi pakaian standar untuk busana pria di abad Sembilan belas, bersama dengan celana pantalon yang akan menggantikan celana yang banyak dipakai pada abad delapan belas.
Komentar
Posting Komentar